Minggu, 14 Mei 2017

DETECTOR

Bahan presentasi ini dibuat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Elektronika kelas B
Dosen : Darwison, M.T

Oleh :
Siti Sarah Fitrianisa
1610951017




Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik
Universitas Andalas
Padang
2017




Referensi :
1. Boylestad, R. and Nashelsky, L., 1999, “Electronic Devices and Circuit Theory”, Prentice Hall, New Jersey.
2. Hayt, W. H. and Neudeck, G. W., “Electronic Circuit Analysis and Design”, Houghton Mifflin Company, Boston.
3. Coughlin, R. F. and Driscoll F. F., 1985, “Operational Amplifiers and Linear Integrated Circuits”, Prentice Hall, New Jersey.
4. Paynter, R. T.,1997, ”Introductory Electronic Devices and Circuits”, Prentice Hall, New Jersey.
5.  Malvino, 1985, “ Aproksimasi Rangkaian Semikonduktor: Pangantar Transistor dan Rangkaian Terpadu”, Penerbit Erlangga.
6. Mike Tooley, 2002, “ Rangkain Elektronika: Prinsip dan Aplikasi”, Penerbit Erlangga
7. Darwison, 2008, “Diktat Elektronika Analog”, Teknik Elektro – Unand, Padang.
8. Darwison, 2010, “Diktat Dasar Elektronika”, Teknik Elektro – Unand, Padang.
9. Darwison, 2010, “Panduan Praktikum Dasar Elektronika Digital”, Teknik Elektro – Unand, Padang.


BAB IV
Operational Amplifier

1. Pendahuluan

Ada tiga karakteristik utama op-amp ideal, yaitu;

1. Gain sangat besar (AOL >>). 
 Penguatan open loop adalah sangat besar karena feedback-nya tidak ada atau RF = tak terhingga.
2. Impedansi input sangat besar (Zi >>). 
   Impedansi input adalah sangat besar sehingga arus input ke rangkaian dalam op-amp sangat kecil sehingga tegangan input sepenuhnya dapat dikuatkan.  

3. Impedansi output sangat kecil (Zo <<). 
    Impedansi output adalah sangat kecil sehingga tegangan output stabil karena tahanan beban lebih besar  yang diparalelkan dengan Zo <<.
Gambar 1.1 Simbol op-amp 
dimanaV1 adalah tegangan masukan dari kaki non inverting ,V2 adalah tegangan masukan dari kaki inverting, dan Vo adalah tegangan keluaran sehingga :



Kurva Hubungan Vi terhadap Vo

Gambar 1.2 Rangkaian op-amp dengan kurva karakteristik I-O

Contoh 1:
Diket: Rangkaian non inverting.                   

  IC 741            AOL = 200.000 kali
  ±Vs=±15 Volt.                   
Ditanya : Ed(max)  ?
Jawab:
dimana
berfungsi sebagai rangkaian detektor maka  Vi > 65 µ Volt dan < -65 µ Volt sehingga menghasilkan Vo dalam kondisi +Vsat atau –Vsat.


2. Detektor
A. Detektor inverting
a. Vref = 0 Volt

Gambar 2.1  Rangkaian detektor inverting


Bentuk gelombang Vdengan Vi = V2 dan Vref = V1
Gambar 2.2 Bentuk gelombang input dan gelombang output
Karakteristik Input-Ouput (I-O)


Gambar 2.3 kurva karakteristik I-O

b. Vref = bertegangan positif ( Vref  > 0 Volt )

Gambar 2.4 Rangkaian detektor inverting

Bentuk gelombang Vo

Gambar 2.5 Bentuk gelombang input dan gelombang output


Gambar 2.6 kurva karakteristik I-O

c. Vref = bertegangan negatif ( Vref  < 0 Volt )

Gambar 2.7 Rangkaian detektor inverting
Bentuk gelombang Vo


Gambar 2.8 Bentuk gelombang input dan gelombang output

Kurva karakteristik Input-Ouput (I-O) 
Gambar 2.9 kurva karakteristik I-O

4.1.2.  Detektor non inverting
a.Vref = 0 Volt
 Gambar 2.10 Rangkaian detektor non inverting


Kurva karakteristik Input-Ouput (I-O)

Gambar 2.11 kurva karakteristik I-O

b. Dengan Vref = bertegangan positif  ( Vref > 0 Volt )
Gambar 2.12 Rangkaian detektor non inverting


Kurva karakteristik Input-Ouput (I-O) 
Gambar 2.13 kurva karakteristik I-O

c. Vref = bertegangan negatif (Vref < 0 Volt)
Gambar 2.14 Rangkaian detektor non inverting
Kurva karakteristik Input-Ouput (I-O)
Gambar 2.15 kurva karakteristik I-O


4. Rangkaian (Download Disini)